Oknum Yang Baik Hati
siang itu, karena urusan ke kota jakarta cukup banyak-menyita waktu, cara tempuh tercepat menggunakan angkutan umum hanyalah dengan menggunakan jasa layanan taxi dan KRL. alasan tersebut memaksa tuk berangkat menggunakan taxi dan pulangnya menggunakan jasa layanan KRL. mengingat waktu yang terus bergulir, memaksa untuk setiap kegiatan terburu-buru, hingga tiket KRL yang sudah dibeli pun lupa diperiksa dan ternyata hal ini tidak tepat/salah. tujuan KRL ke stasiun akhir, tiket yang diberikan justru tujuan sebelum stasiun akhir. padahal kepada petugas layanan penjualan tiket KRL, yang dibeli adalah tiket untuk tujuan stasiun akhir. artinya, yang membeli tiket lupa memeriksa tiket yang sudah dibeli dan yang menjual tiket pun-bisa jadi salah dengar atau memang ada permainan baru dibelakang pemberian tiket dengan cara demikian.